Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari usai erupsi Gunung Ruang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB Abdul Muhari mengatakan penetapan status tanggap darurat itu terhitung sejak 16 hingga 29 April 2024. Kebijakan ini untuk mempercepat penanganan bencana erupsi Gunung Ruang.
“Dari kabupaten Sitaro sendiri sudah menyatakan menetapkan status tanggap darurat yang berlangsung selama 2 Minggu dari tanggal 16 sampai 29 April 2024. Ditetapkan oleh pemerintah daerah selama 14 hari. Tentu saja ini bisa diperpanjang tergantung dinamika dan kondisi di lapangan,” ungkap Abdul Muhari mengutip detikcom, Kamis (18/4).
Muhari menuturkan, sejumlah warga di Pulau Tagulandang sudah banyak mengungsi secara mandiri pada Rabu (17/4). Warga diminta menjauhi radius 6 kilometer sejak status Gunung Ruang naik menjadi level IV atau status awas.
“Ini (evakuasi) berjalan meskipun secara mandiri, masih terus berlangsung sedangkan yang kami rilis dari BNPB yang 828 jiwa yang tadi siang berasal dari pulau gunung api ruang itu sendiri ke pulau Tagulandang. Artinya ke pulau yang saat inipun menjadi daerah sepertiga pulau Tagulandang itu masuk dalam radius 6 Km setelah naik status level IV,” tuturnya.
Muhari mengungkapkan evakuasi mandiri itu dilakukan karena saat ini warga yang ada di pulau Tagulandang sudah terkena dampak erupsi Gunung Ruang. Lontaran batu pijar dan abu vulkanik mulai menerjang permukiman.
“Dari warga yang cukup intens berkomunikasi bersama kami di BNPB dalam jarak radius 6 Km pun saat ini masih terjadi lontaran batu pijar yang sampai di pemukiman warga (di Pulau Tagulandang),” ujar Muhari.
Gunung Ruang naik status dari siaga (level III) menjadi status awas (level IV) mulai Rabu (17/4) pukul 21.00 Wita. Sebanyak 11.615 warga yang berada dalam radius 6 kilometer di Sitaro pun rencananya akan dievakuasi ke Manado.
Baca berita lengkapnya di sini.
(tim/DAL)