Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini digadang-gadang bakal jadi penasihat khusus Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat menjabat sebagai presiden dan wakil presiden. Hal itu salah satunya disampaikan oleh Mantan politikus PDIP Maruarar Sirait.
“Pak Jokowi tentu akan memberi masukan dan menjadi penasihat sebagai orang yang berpengalaman,” ucap Maruarar pada acara buka puasa bersama dan santunan kepada 100 anak yatim di Jakarta, Minggu (7/4).
Maruarar mengibaratkan hubungan Jokowi dan Prabowo seperti dibangun di atas batu karang yang kokoh ketika terkena air, angin maupun hujan.
Dia mengatakan kepercayaan, kecocokan, dan kenyamanan antara kedua tokoh tersebut telah melalui proses yang dinamikanya sangat tinggi dan unik.
Hal yang sama juga disampaikan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
“Ya, semua kemungkinan itu kan bisa terjadi. Ya, namanya kemungkinan semua terjadi selama dalam rangka konstitusional,” kata Bahlil kepada wartawan usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/4).
Namun demikian Bahlil menyebut Jokowi tudak akan terlalu banyak mencampuri pemerintahan Prabowo. Terlebih soal penentuan menteri-menteri di pemerintahan mendatang.
Bahlil menyebut Jokowi telah berpengalaman sebagai presiden. Dengan demikian, Jokowi tidak akan menabrak batas-batas yang ada.
“Pak Presiden Jokowi ini kan sudah dua kali jadi presiden, tahu mana hak prerogatif presiden terpilih, mana yang bukan,” ujarnya.
Jokowi bilang mau pensiun
Pernyataan dari Maruarar dan Bahlil ini bertentangan dengan pernyataan Jokowi sebelumnya. Jokowi pernah mengaku ingin pulang ke Solo, Jawa Tengah untuk menghabiskan masa pensiun usai masa jabatannya habis pada 2024 mendatang.
Hal itu ia sampaikan merespons dorongan menjadi ketua umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri.
“Saya mau pensiun pulang ke Solo,” kata Jokowi di Monas, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
(yla/fea)