Jakarta, CNN Indonesia —
Pangdam Jaya Mayjen Mohamad Hasan mengatakan saat ini pihaknya masih membersihkan dan mensterilisasi area ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah), Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Ia memastikan lokasi di sekitar area gudang saat ini sudah aman usai insiden ledakan pada Sabtu (30/3) malam.
“Saat ini kita tengah melakukan pembersihan dan sterilisasi untuk mengumpulkan sisa material di sisa ledakan itu,” kata Hasan di Polda Metro Jaya, Senin (1/4).
Hasan menyampaikan saat ini Kodam Jaya bersama instansi terkait juga masih terus mengecek sekitar lokasi untuk melihat imbas dari kejadian tersebut.
Gudmurah Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor, Jawa Barat, mengalami kebakaran yang diikuti ledakan pada Sabtu malam. Api baru bisa dipadamkan pada Minggu (31/3) dini hari.
Peristiwa ini tak menimbulkan korban jiwa meski lokasi Gudmurah berdekatan dengan pemukiman warga. Namun, 31 rumah warga rusak imbas peristiwa ini. Kerusakan itu terdiri dari kaca pecah, plafon roboh, hingga atap yang bolong atau retak.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menduga amunisi yang sudah kedaluwarsa menjadi salah satu penyebab kebakaran dan ledakan. Sebab, amunisi kedaluwarsa biasanya jadi lebih sensitif.
Agus menjelaskan gesekan dan gerakan dari amunisi kedaluwarsa dapat menyebabkan ledakan.
“Ya, memang kalau sudah expired itu relatif sensitif dia. Labil. Dia kena gesekan, gerakan, kena panas dia akan mudah, mudah meledak,” kata Agus di Kantor Gudmurah, Minggu.
Agus mengungkapkan gudang yang terbakar ini memuat 65 ton amunisi kedaluwarsa. Agus menuturkan sebetulnya amunisi kedaluwarsa yang ada dalam gudang akan dimusnahkan dengan cara diledakkan. Namun, akhirnya meledak sebelum waktunya.
“Secara sistematis sebenarnya, amunisi-amunisi tersebut akan diledakkan. Di-disposal namanya,” kata dia.
Selain itu, dia mengklaim tidak ada kecenderungan kesalahan manusia atau human error dalam insiden kebakaran.
(dis/tsa)