Jakarta, CNN Indonesia —
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kredibilitas Mahkamah Konstitusi (MK) saat ini sedang berada di titik nadir menghadapi gugatan sengketa Pemilu 2024.
Ganjar menilai MK sedang membawa beban berat, apalagi setelah putusan Majelis Kehormatan MK (MKMK) terkait syarat pencalonan capres-cawapres. Menurut Ganjar, Ketua MK Suhartoyo beserta para hakim lain, menghadapi beban yang tidak ringan.
“Kredibilitas MK sedang berada di titik nadir sehingga Pak Hartoyo dan kawan-kawan memang berada pada beban yang tidak ringan,” kata Ganjar dalam wawancara di Podcast Political Show CNNIndonesia, Kamis (28/3).
Namun, mantan gubernur Jawa Tengah itu menyebut MK sekaligus tengah berada pada momentum untuk mengembalikan nama baik mereka. Ganjar menilai MK bisa mendengarkan suara yang berkembang di masyarakat.
Kata dia, MK cukup mengikuti isu yang berkembang di media sosial, suara para pakar, hingga film Dirty Vote untuk memahami sejumlah masalah pemilu. Dia menilai sumber-sumber itu akan menjadi amunisi bagi MK mengambil keputusan.
“Cukup bisa mengikuti medsos, para pakar, film Dirty Vote yang menjelaskan dengan sangat apik gitu,” kata Ganjar.
“Saya kira cukup menjadi amunisi buat MK untuk lebih progresif itu tadi. Sehingga kalau saya melihatnya, ya MK akan punya paradigma baru yang beliau-beliau majelis hakim yang mulia ini menunjukkan kewenangannya, kapasitasnya, otoritasnya, bahwa mereka adalah the guardian of constitution,” imbuhnya.
Lebih jauh, Ganjar menilai gugatan pihaknya di MK tak hanya soal menang kalah. Dia menyebut gugatan tersebut lebih jauh menyangkut demokrasi yang sudah jauh menyimpang.
Menurut Ganjar, reformasi adalah proses yang harus dihormati semua pihak. Sebab, momentum tersebut telah meninggalkan luka bagi para korban yang tidak pernah kembali.
“Hutang nyawa yang kita miliki karena banyak anak muda saat itu berkorban. Keluarganya hari ini tidak bisa mengetahui bahkan dia tidak tahu ada di mana. Itu sebuah proses panjang mesti kita hormati,” ucap Ganjar.
(thr/agt)